Rembuk Stunting Desa Pakapasan Girang: Upaya Pencegahan dan Deteksi Dini Stunting Mulai dari Desa

Kuninganglobal.com — Kejar target penurunan angka stunting! begitulah pernyataan yang sering muncul pada setiap daerah khususnya di Kabupaten Kuningan. Seperti kita ketahui bersama, Stunting merupakan sebuah kondisi gagal pertumbuhan dan perkembangan yang dialami anak-anak, akibat kurangnya asupan gizi dalam waktu lama, infeksi berulang, dan stimulasi psikososial yang tidak memadai, terutama pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Berbagai program dilaksanakan baik sekala Nasional ataupun lokal yang salah satunya adalah Rembuk Stunting.

Rembuk Stunting merupakan rangkaian permusyawarahan desa untuk penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Desa, juga menjadi amanat Pemerintah Pusat dan Kabupaten terhadap Pemerintah Desa agar memprioritaskan program untuk pencegahan dan penanganan stunting. Pemerintah Desa Pakapasan Girang telah melaksanakan Rembuk Stunting tersebut pada hari Rabu (12/7/2023) yang dihadiri oleh berbagai elemen diantaranya Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kuningan, Kader Pembangunan Manusia (KPM), Kepala UPTD Puskesmas Kecamatan Hantara, Ketua HIMPAUDI Kecamatan Hantara, Aparatur Desa, BPD, LPM, Kader Posyandu, PKK, Bidan Desa dan tak terkecuali Mahasiswa KKN STKIP Muhammadiyah Kuningan Desa Pakapasan Girang.

Dalam sambutannya Pjs. Kepala Desa Hantara Mulyadi, S.AP menyampaikan tentang pemahaman mengenai stunting. Dalam acara tersebut diisi pula oleh beberapa penyampaian materi yang diantaranya dari Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kuningan yang menyampaikan materi tentang Penanggulangan Stunting. “Jika stunting tidak ditangani maka generasi-generasi kita akan kalah saing dengan negara lain,” tuturnya.

Materi selanjutnya disampaikan oleh Kepala UPTD Puskesmas Kecamatan Hantara. Beliau menyampaikan bahwa terdapat program dalam pencegahan stunting untuk remaja yaitu Posyandu Remaja dan pemberian obat penambah darah. “Sasaran dalam pencegahan stunting diantaranya yaitu Ibu hamil dan ibu pasca persalinan, remaja, calon pengantin, Ibu menyusui dan anak usia 0 – 59 bulan,” tambahnya.

Baca Juga:  Cara Baru Mendidik Anak Siswa di Era Globalisasi

Desa Pakapasan Girang merupakan salah satu lokasi tujuan KKN Tematik Stunting pada program KKN di STKIP Muhammadiyah Kuningan bekerjasama dengan BKKBN Provinsi Jawa Barat. Dalam programnya nanti Mahasiswa Peserta KKN Desa Pakapasan Girang turut serta dalam melakukan pencegahan dan deteksi dini stunting dengan memberikan pemahaman serta edukasi kepada masyarakat.

Permasalahan stunting tidak bisa dipandang sebelah mata, karena stunting merupakan ancaman terhadap kualitas manusia Indonesia, juga ancaman terhadap daya saing bangsa di masa depan. Sebagai informasi sampai saat ini Indonesia termasuk kedalam negara dengan kasus stunting tertinggi di Asia Tenggara, maka dari itu dibutuhkan perhatian serius dan kerja keras segenap komponen masyarakat untuk mempercepat penurunan prevalensi stunting.

Penulis: Mahasiswa KKN Desa Pakapasan Girang

Editor: Deliya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *