Skip to content
Kuninganglobal.com, 9 Maret 2025 – Telah kita ketahui bersama bahwasannya penerimaan usulan proposal hibah Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM), Kementrian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) akan dibuka pada tanggal 10 Maret – 7 April 2025. Tentu saja informasi tersebut merupakan kesempatan berharga bagi para dosen baik PTN/PTS diseluruh Indonesia untuk ikut serta berkompetisi dalam rangka mendapatkan pendanaan hibah sebagai penunjang utama dalam melaksanakan kegiatan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat.
Rektor Universitas Muhammadiyah Kuningan (Dr. apt. Wawang Anwarudin, M.Sc) menyampaikan, “Seiring dengan telah diluncurkannya panduan hibah penelitian dan pengabdian kepada masyarakat tahun anggaran 2025 oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek), maka menjadi peluang bagi Universitas Muhammadiyah Kuningan untuk meningkatkan SDM melalui hibah penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dalam mewujudkan visi UM Kuningan menjadi universitas yang unggul dan inovatif untuk mendukung Indonesia maju. Para dosen di UM Kuningan wajib mengikuti setiap program hibah penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang dirasa sesuai dengan kapasistasnya. Harapan kami bahwa setiap dosen UM Kuningan dapat menempatkan kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat sejajar dengan kegiatan pengajaran, sehingga bisa menjadikannya sebagai salah dua kegiatan tridharma yang sejajar dengan pengajaran. Sebab selama ini, kegiatan mengajar masih menjadi yang utama bagi dosen karena yang paling menyita waktu dan perhatian. Ada berita gembira bagi para dosen, yaitu terkait syarat dan ketentuan pengusul hibah penelitian dan pengabdian kepada masyarakat tahun 2025 ini untuk semua skema dapat diajukan ketua dari klister manapun.
Wakil Rektor Universitas Muhammadiyah Kuningan (Dr. Nanan Abdul Manan, M.Pd) pun menuturkan, “Dalam upaya menopang visi lembaga yakni peningkatan kualitas akademik yang berkelanjutan atau academic continuous improvement, maka partisipasi dosen dalam usulan hibah penelitian dan pengabdian di tahun 2025 menjadi langkah strategis. Para dosen harus menemukan insight keilmuan kekinian yang menjadi isu di ranah keahliannya, sehingga target menuju expert dapat tercapai dengan baik. Selaku pimpinan saya sangat mensupport itu,” tuturnya.
Sebagai pengelola kegiatan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Kepala LPPM UM Kuningan, Dr. Oman Hadiana, M.Pd., menegaskan bahwa seluruh dosen dapat berkompetisi mengusulkan proposal hibah penelitian dan pengabdian kepada masyarakat terbaiknya. Hal ini sebagai bentuk tanggung jawab akademisi dalam mengembangkan keilmuan serta berkontribusi nyata bagi kemajuan bangsa.
Pendidikan tinggi merupakan elemen fundamental dalam sistem pendidikan nasional yang tidak hanya berfungsi dalam mencerdaskan masyarakat, tetapi juga berperan dalam mendorong perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi. Dalam menghadapi tantangan globalisasi yang terus berkembang, transformasi pendidikan tinggi menjadi semakin penting untuk mendukung pembangunan berkelanjutan di semua leading sektoral.
Program Hibah Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat membuka peluang bagi dosen di perguruan tinggi untuk bekerja sama dalam menghasilkan riset yang relevan dengan kebutuhan masyarakat serta menghadirkan solusi inovatif. Hasil penelitian tersebut selanjutnya dapat diterapkan melalui berbagai kegiatan pengabdian guna memberikan dampak nyata bagi kehidupan sosial dan pembangunan masyarakat.
Menurut Dr. Oman Hadiana, M.Pd, hibah penelitian dan pengabdian merupakan instrumen penting dalam meningkatkan kualitas akademik serta dampak nyata perguruan tinggi terhadap masyarakat. “Dosen tidak hanya bertugas mengajar, tetapi juga berkewajiban menghasilkan penelitian yang bermanfaat serta melakukan pengabdian yang berdampak luas. Hibah penelitian dan pengabdian menjadi peluang emas bagi akademisi untuk mengembangkan inovasi, menerapkan ilmu pengetahuan secara langsung, serta membangun jejaring dengan berbagai pihak,” ungkapnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa kompetisi hibah ini merupakan upaya untuk meningkatkan kapasitas dosen dalam menghasilkan karya ilmiah yang berkualitas dan relevan dengan kebutuhan zaman. “Kita ingin memastikan bahwa setiap penelitian yang dilakukan dosen tidak hanya bersifat teoretis, tetapi juga aplikatif dan dapat memberikan solusi bagi permasalahan yang ada di masyarakat. Begitu pula dalam pengabdian kepada masyarakat, yang harus berbasis riset dan berorientasi pada pemberdayaan,” tambahnya.
Dalam menghadapi kompetisi hibah tahun 2025, LPPM telah menyiapkan berbagai strategi untuk mendukung dosen dalam penyusunan proposal yang kompetitif. “Kami telah melaksanakan research and community service camp selama dua hari penuh dengan menghadirkan reviewer Nasionsal (Prof. Dr. Ir. Muji Setiyo, S.T., M.T), melakukan pendampingan kepada dosen UM Kuningan oleh dosen yang berpengalaman lolos hibah diberbagai skema, serta klinik proposal untuk membantu para dosen menyusun usulan yang berkualitas sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh lembaga pendanaan,” jelasnya.
Di akhir keterangannya, Kepala LPPM mengajak seluruh dosen untuk berperan aktif dan memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya. “Kompetisi ini bukan hanya tentang mendapatkan pendanaan, tetapi juga tentang meningkatkan kapasitas akademik, memperluas dampak ilmu pengetahuan, serta memperkuat posisi institusi kita dalam dunia akademik nasional dan internasional. Mari kita bersama-sama berkontribusi dalam menciptakan penelitian dan pengabdian yang inovatif serta berdaya guna bagi masyarakat luas,” pungkasnya.
Penulis: Dr. Oman Hadiana, M.Pd.
Editor: DAR
