Kuninganglobal.com — Kamis, 19 September 2024 di Kelurahan Sukamulya, Dosen Universitas Muhammadiyah kuningan melaksanakan program Kemitraan Masyarakat dengan ruang lingkup pengabdian masyarakat pemula. Program kemitraan masyarakat (PKM) adalah program yang bertujuan untuk meningkatkan ekonomi serta pemberdayaan masyarakat dan merupakan salah satu pilar tri dharma perguruan tinggi yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat.
Tujuan kegiatan PKM ini adalah meningkatkan peran kader Posyandu melalui kegiatan pengolahan tanaman obat menjadi permen Sutela (Susu temulawak) dalam upaya meningkatkan nafsu makan anak balita di Kelurahan Sukamulya.
Dengan mengusung tema “Pelatihan dan Pendampingan Pengolahan Tanaman Berkhasiat Obat Menjadi Sediaan Permen Sutela (Susu Temulawak) sebagai Penambah Nafsu Makan Anak”.
Acara PKM ini disambut baik dan penuh antusias oleh Kepala Lurah Sukamulya, Kepala UPTD Puskesmas Sukamulya, Ketua Lpm, Camat Cigugur, kader-kader posyandu dan dapur gizi.
Adapun tim dosen yang melaksanakan kegiatan ini diketuai oleh Marini, M.farm. beserta tim pkm lainnya seperti Nourma Nurjanah,M.kes., Azmi Darotulmutmainnah, M.Si., Sukmawati, M.farm., Ani Siti Wiryani, M.Si., dan program ini juga melibatkan mahasiswa yaitu Nazhira Saskia Kirani (Prodi S1 Farmasi) dan Nio Abdullah Purnama (Prodi S1 farmasi).
Dalam sambutannya apt. Desti Kameliani, M.farm. menyampaikan bahwa acara ini merupakan bentuk upaya dalam melakukan kontribusi secara langsung kepada mesyarakat untuk meningkatan kesejahteraan masyarakat dan diharapkan dengan pelatihan ini bisa menambah pengetahuan mengenai tanaman obat.
“Seperti yang kita ketahui temulawak merupakan tanaman lokal asli indonesia yang memiliki banyak khasiat dan manfaat terutama dalam bidang kesehatan. Salah satunya dalam meningkatkan nafsu makan. Selain dibidang kesehatan, kita juga melihat potensi besar bahwa dengan pengolahan tanaman herbal bisa menjadi peluang ekonomi bagi masyarakat sekitar,” sambung Desti.
Marini M.farm., selaku ketua pelaksana PKM ini menyampaikan dalam pelaksanaan pengabdian masyarakat ini fokus sebagai pemanfaatan tanaman obat dan pengolahan menjadi sediaan permen Sutela yang dapat diberikan kepada anak balita sebagai penambah nafsu makan dalam upaya meningkatkan kesehatan dan gizi anak melalui kegiatan penguatan peran serta kader posyandu dengan memberikan pelatihan dan pengolahan pembuatan permen Sutela.
Kemudian dalam pelaksanaan pengabdian masyarakat ini ada beberapa tahapan atau langkah dimana :
– Adanya sosialisasi (memberikan informasi kepada mitra/masyarakat terkait kegiatan pkm).
– Adanya pelatihan (memberikan edukasi berupa penyuluhan dan pelatihan pengolahan tanaman berkhasiat obat menjadi sediaaan permen sutela).
– Adanya penerapan teknologi (proses pembuatan permen menggunakan teknologi sederhana).
– Adanya pendampingan dan evaluasi (dimana peserta didampingi secara langsung oleh tim pengabdian dan evaluasi formatif dan sumatif yang memberikan umpan balik di akhir kegiatan).
– Dan yang terakhir adanya keberlanjutan program (menjadikan permen sutela sebagai produk unggulan.
Kemudian sebelum pelatihan kader posyandu diberikan edukasi berupa penyuluhan tentang “Pengembangan Produk Tanaman Obat yang Memiliki Potensi untuk Meningkatkan Nafsu Makan Anak sebagai Upaya dalam Pencegahan Stunting” yang disampaikan oleh apt. Herliningsih, M.farm.
Beliau menyampaikan bahwa Stunting adalah permasalahan gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam rentang yang cukup waktu lama, umumnya hal ini karena asupan makan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi sehingga disebut sebagai gizi kurang atau gizi buruk.
Dampak buruk yang ditimbulkan jika anak di diagnosis gizi buruk dalam skala jangka pendek itu akan terganggunya perkembangan otak, kecerdasan, gangguan pertumbuhan fisik, dan gangguan metabolisme dalam tubuh sedangkan dalam skala panjang yaitu menurunnya kemampuan kognitif dan prestasi belajar, menurunnya kekebalan tubuh sehingga mudah sakit, dan risiko tinggi untuk munculnya penyakit diabetes, kegemukan, penyakit jantung dan pembuluh darah, kanker, stroke, dan disabilitas pada usia tua (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2016).
Upaya dalam pencegahan stunting dan gizi buruk ini dengan memanfaatkan tanaman obat herbal untuk meningkatkan nafsu makan anak guna memperbaiki gizi nya.
Beberapa tanaman jenis tanaman obat penambah nafsu makan :
1. Temulawak (Curcuma zanthorriza Roxb)
2. Kunyit (Curcuma domestica Val.)
3. Lempuyang Emprit (Zingiber Americans B1)
4. Temu Ireng (Curcuma aeruginosa Roxb)
5. Lada Hitam ( piper nigrum L.)
Kemudian ada juga beberapa tanaman obat untuk mencegah Gizi Buruk :
1. Bayam
2. Daun kelor: Mengandung Quercetin
3. Daun pegagan: Mengandung Alkaloid , saponin , tanin, flavonoid , steroid dan triterpenoid (senyawa bioaktif).
4. Daun Katuk: mengandung protein, lemak, dan karbohidrat.
Selanjutnya Kegiatan pelatihan dan pendampingan di program kemitraan masyarakat ini berlangsung dengan lancar dan kader kader posyandu di Kelurahan Sukamulya sangat antusias sekali terlihat dari kontribusinya yang memberikan umpan balik terhadap pemateri.
Melalui acara ini diharapkan dapat memberikan bekal pengetahuan bukan hanya memberikan solusi yang sederhana namun bisa efektif dalam mengatasi masalah kesehatan khususnya pada menurunya nafsu makan pada anak.
Penulis: Hilmiya Nanda & Rahma eka
Editor: Deliya