Walapatra.com — Setidaknya ada dua hal yang menjadi kata kunci dalam kehidupan kita hari ini. Di Gelombang ke-2 masa pandemi covid 19, yaitu survivel and adaptable, ungkap Ketua STKIP Muhamamdiyah Kuningan Nanan Abdul Manan, M.Pd saat diwawancarai oleh Walapatra.com, pada Kamis (16/9/2020) kemarin sore.
Survival adalah kebertahanan kita ataupun kita hidup bertahan hidup, yang mana posisi bertahan hidup itu adalah masa yang sudah kita lakukan di gelombang pandemi Covid-19 yang pertama.
Dimana kita juga untuk bisa bertahan hidup adalah bagaimana kita bisa menjaga kesehatan yang mengikuti protokol Covid-19. Bagaimana kita juga menggunakan masker, social distancing setelah itu juga menjaga kebersihan.
Lalu untuk gelombang kedua penyebaran Covid-19 ini, kita juga harus melakukan adaptasi diri karena ketika kita bisa adaptable ataupun melakukan adaptasi diri, maka produktivitas bisa tercapai.
STKIP Muhammadiyah Kuningan untuk menafsirkan kedua kata kunci survivel dan adaptable ini adalah dengan tetap melakukan lompatan-lompatan prestasi yang sudah dilakukan dan dibukukan di semester ini, di tahun 2020.
Yang pertama kita juga mendapatkan hibah pendidikan pembelajaran jarak jauh (PJJ). Hibah yang didapatkan oleh Salah satu program studi yaitu Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi (PTIK).
Yang kedua, STKIP Muhammadiyah Kuningan juga mendapatkan hibah program pendanaan penelitian kerjasama perguruan tinggi (PKPT). Yang ketiga, STKIP juga sudah menambah energi akademik melalui penambahan 3 (tiga) doktor.
Yang keempat, penerimaan dana hibah program implementasi kurikulum kampus merdeka belajar, untuk 4 (empat) Program Studi yang ada di STKIP Mughamamdiyah Kuningan, yaitu Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), Pendidikan Guru – Pendidikan Anak Usia Dini (PG-PAUD), Pendidikan Matematika (PMTK) dan Prodi PTIK.
Berikutnya juga STKIP mendapatkan 6 (enam) proposal yang didanai untuk skema penelitian dasar (Program PDP), dan yang terakhir STKIP didaulat sebagai salah satu perguruan tinggi ataupun lembaga pendidikan tenaga kependidikan (LPTK) sebagai penyelenggara pendidikan. Mendapat peluang untuk 13 (tiga belas) mahasiwa yang akan mengikuti program kampus mengajar perintis, sehingga STKIP Muhammadiyah Kuningan tetap produktif dimasa pandemi Covid-19.
Hal ini menjadi modal utama bagaimana STKIP bisa terus mengalami lompatan yang lebih baik dan memberi pelayanan yang lebih maksimal kepada masyarakat dengan visi kampus unggul dalam pendidikan, teknologi dan kewirausahaan, sehingga secara bertahap mengalami transformasi kearah lebih baik. [gun]