Kuningan, Walapatra.com — Banyak yang bilang menjadi seorang guru adalah perkara hal yang mudah dengan ngisi absen-berikan tugas-penilaian, namun pada kenyataannya menjadi seorang guru apalagi guru yang profesional dibidangnya tentu tidak akan semudah kala lisan bersuara. Perlu adanya rancangan strategi tingkat tinggi yang dikemas semenarik mungkin sehingga sasaran dari pada individu yang terlibat dalam prosesi belajar – mengajar tidak liar ketika di tengah proses pembelajaran.
Definisi Guru menurut KBBI “Guru diartikan orang yang kerjanya ialah sebagai pengajar”. Para ahli mendefinisikan guru sebagai berikut; (Purwanarminta, 1984: 335) Guru ialah salah satu komponen manusiawi dalam sebuah proses belajar mengajar, yang ikut mengambil bagian dalam usaha pembentukan sumber daya manusia yang potensial pada bidang pembangunan”. (Sardiman, 2001:123) Guru ialah semua orang yang berwenang serta juga bertanggung jawab terhadap suatu pendidikan murid-murid, baik itu secara individual maupun juga secara klasikal, baik di sekolah ataupun di luar sekolah”. (Djamarah, 1994:33). Mengemukakan juga pendapatnya bahwa “guru ialah semua orang yang memiliki wewenang serta juga yang bertanggung jawab dalam membimbing & juga membina anak didik, baik itu dengan secara individual ataupun dengan secara klasikal di sekolah maupun juga di luar sekolah”.
Dari berbagai pengertian guru diatas saya pribadi menyimpulkannya bahwa Guru merupakan sosok yang bertanggung jawab secara penuh dalam terlaksananya proses pembelajaran didalam suatu intansi pendidikan, Guru adalah salah satu sosok paling penting dalam yang diamanahkan didalam UU’45 yakni “Mencerdaskan Kehidupan Bangsa”. Bahkan seorang guru dituntut memiliki minimal ketentuan kompetensi dasar dari segi ilmu pengetahuan, keterampilan, dan tanggung jawab sebagai Guru.
Namun ada juga teman sharing saya berpendapat dari pengalamanlah sosok guru yang sejati, saya tidak akan mempermasalahkan mana yang benar dari pengertian guru karena masing-masing mempunyai nilai-nilai yang dianggap benar dari pengertian seorang guru. Disini saya menyampaikan sejauhmana saya memahami arti seorang guru. Banyak sekali tokoh-tokoh sosok guru yang dapat kita gugu dan tiru sebut saja Oemar Bakri, K. H Ahmad Dahlan, K. H Hasyim Ashari, K. H Dewantara dan masih banyak lagi tokoh sosok seorang guru yang dapat kita jadikan sebagai idola untuk menjadu seorang guru yang profesional.
Dalam situasi dan kondisi saat ini beban sorang guru bertambah, kita tidak bisa menyalahkan metode yang digunakan guru dalam proses pembelajaran, sebagai peserta didik kita juga harus membantu meringankan tugas dan beban seorang guru minimal kita senantiasa hadir dan aktif dalam kegiatan pembelajaran sesuai dengan jadwal pelajaran yang sudah dibuat dan ditetapkan oleh Instansi/Sekolah/Kampus. Dengan begitu kita bisa saling memberikan masukan baik itu guru/dosen-siswa/mahasiswa dan siswa/mahasiswa-guru/dosen agar teciptanya suasana pembelajaran yang nyaman.
Tulisan ini dibuat sebagai ungkapan rasa syukur dan ungkapan terima kasih yang tiada terhingga baik itu kepada Ketua STKIP Muhammadiyah Kuningan, Bagian Akademik DPA Kelas PJKR 4C Bpk. Boby Agustan, DPM Magang Dasar, DPM Magang Lanjutan Ibu Opah Ropiah, Seluruh Dosen,Bpk. Khaerul Anwar Selaku Kepala SMK Muhammadiyah 2 Kuningan, Bpk. Udin Tahriludin pada saat saya masih menjadi siswa SMK Muhammadiyah 2 Kuningan sebagai Kepala Program TKJ dan Wali kelas TKJ 3 Bpk. Robi Robiyanto, Bpk. Ridwan Hadisantoso Selaku Guru Pamong Olahraga, Guru & Staff Tata Usaha SMK Muhammadiyah 2 Kuningan yang senantiasa mengarahkan dan membina kearah yang baik dan benar dalam nilai-nilai yang berlaku didalam Agama, Masyarakat dan Bangsa.
Tak Lupa kepada seluruh alumni SMK Muhammadiyah 2 Kuningan Umumnya Angkatan tahun 2018 Khususnya TKJ 3, Kawan-kawan Perjuangan Mahasiswa karena momentum magang lanjutan yang diadakan oleh Kampus STKIP Muhammadiyah Kuningan sebagai bentuk pencerminan diri saya secara langsung bagaimana pantas atau tidaknya saya disebut sebagai siswa karena menyampingkan apa yang menjadi tugas dan beban yang ditanggung seorang guru.
Tidak mudah memang menjadi sosok seorang guru profesional, Namun disitulah Keyakinan kita terhadap Tuhan Yang Maha Kuasa dipertaruhkan, Bagi Tuhan tidak ada sesuatu yang tidak mungkin begitupun berlaku terhadap Hambanya(Manusia) hanya saja perlu adanya Usaha yang harus dilakukan secara optimal dengan berbekal Ilmu Pengetahuan untuk kemudian diamalkan dan disampaikan sehingga Ilmu Pengetahuan tersebut dapat berkembang sesuai dengan perubahan situasi dan kondisi yang terjadi didalam lingkungan sekitar kita.
Saya juga mewakili teman-teman magang lanjutan meminta maaf yang sedalam-dalamnya apabila ada perkataan yang kurang enak didengar ditelinga dan munusuk dihati Bapak – Ibu Guru dan Siswa-siswa SMK Muhammadiyah 2 Kuningan (Dosq-28) dan Perilaku pada saat kami berinteraksi secara langsung maupun daring pada saat melaksanakan program magang lanjutan. Berbicara sebagai alumni, Mudah-mudahan SMK Muhammadiyah 2 Kuningan Tetap Progres Mewarnai Ranah Pendidikan di Kabupaten Kuningan sehingga mencetak Lulusan yang Berkualitas dan Berkuantitas.
Teruntuk teman-teman siswa/i SMK Muhammadiyah Kuningan saya ucapkan Tetap Semangat dalam mengikuti kegiatan Pembelajaran setiap Mata Pelajaran dan mudah-mudahan selepas Lulus dari SMK Muhammadiyah 2 Kuningan bisa mendapatkan pekerjaan yang layak. Ataupun yang ingin melanjutkan jenjang pendidikan tinggi mudah-mudahan bisa diterima dikampus/universitas yang diinginkan, saya sarankan jangan jauh-jauh kalau sudah ada yang dekat tinggal merapat saja, karena STKIP Muhammadiyah Kuningan memiliki Tag Line “I’m a Teacher, I’m an Entrepreneur”.
Mari belajar bersama, Mari sama-sama belajar. Jangan sampai ambil yang buruk dari saya melainkan ambil yang positif dari saya buang yang buruknya.
“Yakinkan dengan Iman, Usahakan dengan Ilmu, Sampaikan dengan Amal”
Penulis: Prima Salman Hafizh Hibatullah Mahasiswa STKIP Muhammadiyah Kuningan Prodi PJKR