Opini  

Problematika Pendidikan di Daerah 3T

Kuninganglobal.com – – – Bagaimanakah kondisi pendidikan di daerah 3T? Pendidikan di daerah 3T masih sangat kurang. Letak geografis daerah 3T ini sangat kurang pendidikan yang bermutu, yang berkualitas. Realita akses pendidikan di daerah 3T ini masih belum tercapai seutuhnya. Begitu banyak tantangan dalam pendidikan di daerah 3T. Daerah yang begitu sangat jauh dari jangkauan akses pendidikan.

Daerah 3T ini menjadi suatu tantangan pemerintah dalam mewujudkan pencapaian pendidikan yang maksimal. Daerah yang masih kurang tenaga pendidik, daerah yang minim dengan infrastruktur pendidikannya, daerah yang kurang dengan kualitas pendidikannya. Sehingga pemerintah harus mengadakan program-program pendidikan untuk mencapai kemaksimalan pendidikan yang bermutu dan berkualitas di daerah 3T ini. Secara umum permasalahan pendidikan di daerah 3T ini yaitu kurangnya tenaga pendidik atau peran guru, dan banyaknya angka putus sekolah yang disebabkan oleh perekonomian.

Tertulis dalam Undang-undang No 50 tentang pendidikan dasar. Bahwa pendidikan dasar ini meupakan pendidikan yang rendah. Sehingga pendidikan dasar ini begitu sangat penting diterapkan di daerah 3T untuk mengukur kemampuan-kemampuan dalam pendidikan, seperti kemampuan pengetahuan, keterampilan hidup mandiri, dan kemampuan akhlak yang mulia.

Pemerintah telah memberikan kebijakan yang didasarkan pada Undang-undang No 47 tahun 2004 tentang wajib belajar 9 tahun. Dengan program wajib belajar 9 tahun, pemerintah mengadakan lagi program-program untuk menerapkan wajib belajar 9 tahun ini, yaitu program satu atap, program bina kawasan, program sarjanan mendidik 3T (SM3T). dan program guru garis depan.

Untuk mencapai semua program demi terwujudnya pendidikan yang bermutu dan berkualitas, maka tenaga kerja atau peran guru begitu sangt dipentingkan. Sehingga pemerintah pusat maupun daerah harus menyediakan fasilitas-fasilitas yang layak untuk tenaga pendidik. Dengan tersedianya fasilitas yang telah difasilitasi oleh pemerintah, tentu akan mengurangi ketidaknyamanan, sehingga peran pendidik akan makin maksimal dan efektif dalam meningkatkan mutu pendidikan di daerah 3T dan melaksanakan tugasnya dengan tanggung jawab sesuai dengan yang diharapkan dan cita-cita kita bersama.

Baca Juga:  Ibu Cerdas Apakah Anak Juga Cerdas

Oleh: Listiana Anggraeni, mahasiswi PGSD 3A STKIP Muhammadiyah Kuningan. 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *