Opini  

Musnahkan Predator dalam Dunia Pendidikan, Stop Kekerasan Seksual

Kuninganglobal.com — Meskipun Wagub Jabar Sudah menegaskan bahwa kasus pemerkosaan terhadap 12 anak di kota Bandung itu bukan terjadi di pondok pesantren, melainkan di lembaga pendidikan berjenis boarding school atau sekolah asrama.

Dan sudah memberikan sejumlah unsur-unsur definisi, dan kriteria mengenai pendidikan pesantren. Sangat disayayangkan terjadinya kasus pemerkosaan terhadap perempuan baik yang terjadi di Bandung maupun di penjuru negeri dan lagi-lagi terjadi dalam dunia pendidikan.

Dengan demikian, masih ada polemik entah itu dalam kurikulum, sistem pelaksanaan maupun praktisi pendidikan baik itu yang terjadi di pendidikan formal/non formal.

Seorang praktisi pendidikan tentu sudah seharusnya menanamkan nilai-nilai yang baik untuk peserta didiknya agar menjadikannya sebagai panutan. Terlepas dari pada itu mudah-mudahan pelaku pemerkosaan yang terjadi di kota Bandung dan di seluruh pelosok negri, dapat di usut secara tuntas, dan di hukum dengan setimpal-timpalnya karena telah melakukan kejahatan Hak Asasi Manusia.

Tak hanya itu, perempuan sudah semustinya lebih berhati-hati menjaga aset berharga yang dimilikinya. Apalagi aset tersebut sampai-sampai diberikan hanya dengan sebatas ucapan janji manis dari seorang lelaki yang pandai beretorika dan tidak bertanggung jawab. Sudah menjadi keharusan bagi kaum laki-laki, untuk menghargai Hak-hak yang dimiliki oleh perempuan.

Apabila pemerkosaan itu terjadi, hendaknya korban melaporkannya kepada keluarga, ataupun kepihak yang berwajib atau segera datangi UGD Rumah Sakit terdekat.

Mengutip dari hellosehat.com, setelah mengalami pemerkosaan, respon yang pertama kali Anda rasakan mungkin adalah panik, takut, malu, atau syok. Semua yang Anda rasakan itu normal. Mungkin Anda juga merasa enggan untuk segera melapor ke pihak berwajib. Ini pun tidak apa. Setelah mengalami trauma hebat, seseorang biasanya butuh waktu untuk menerima kenyataan dan mau menceritakan apa yang telah dialami.

Baca Juga:  Pembelajaran Menyenangkan Bisa Memicu Prestasi Belajar Siswa

Mungkin akan terasa menakutkan untuk mencoba terbuka dengan orang lain mengenai peristiwa tersebut. Akan tetapi, penting untuk tetap mempertimbangkan mendapatkan bantuan medis secepatnya. Jika memungkinkan, segera datangi UGD rumah sakit terdekat. Dokter akan melakukan serangkaian tes dan pengobatan untuk mencegah kemungkinan penyebaran penyakit menular seksual atau risiko kehamilan.

Dokter dan tenaga pelayanan kesehatan profesional akan menangani segala kebutuhan medis Anda sembari menjaga kerahasiaan. Mereka tidak akan menghubungi polisi tanpa seizin Anda. Jika memutuskan untuk melapor polisi, segeralah minta dilakukan pemeriksaan forensik. Semakin cepat, semakin baik. Baiknya minimal 1 hari setelah peristiwa terjadi untuk mendapatkan perawatan dan diagnosis yang akurat.

Usahakan untuk tidak mandi atau mencuci atau mengganti pakaian Anda segera setelah kekerasan seksual terjadi. Membersihkan diri dan pakaian dapat menghancurkan bukti forensik yang mungkin penting untuk penyelidikan polisi.

Penulis : Prima, Ketum HMI Komisariat Abdul Malik Fadjar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *