Kuninganglobal.com – – Menjadi seorang tenaga pendidik atau guru adalah cinta-cinta banyak orang yang mencita- citakan hal tersebut, hal tersebut tentunya adalah cinta-cinta yang mulia, seperti kata orang bahwa guru adalah seseorang yang di gugu dan ditiru. Yakin menjadi contoh bagi muridnya, motivasi bagi muridnya, pasilitator bagi muridnya, orang tua kedua setelah ibu dan bapaknya seorang murid, dan masih banyak lagi peran guru bagi muridnya,
Tentunya hal tersebut harus menjadi peganggan untuk setiap guru, karena tidak semua guru memiliki peran yang sama di hadapan muridnya, jika guru terlalu tegas, murid akan merasa takut atau tidak nyaman suasana kelas pun bisa tegang dan menghasilkan ketidak kondusipan kelas, interaksi antara guru dan murid pun akan kurang, sedangkan interaksi antara guru dan murid sangatlah penting untuk melatih keaktifan seorang murid di kelas, jika guru terlalu lembut, maka wibawa seorang guru pun tidak terlihat, dan murid akan acuh terhadap gurunya, atau guru yang terlalu dekat dengan muridnya itu juga tidak baik karena, murid akan meresa bebas terhadap gurunya, rasa hormat akan berkurang, murid akan berani terhadap gurunya, ditakutkan akan menimbulkan bahasa “murid yang mengatur guru, bukan guru yang mengatur murid”.
Didalam dunia pendidikan seorang guru harus bisa membatasi setiap hal, tidak boleh terlalu tegas, tidak boleh terlalu lembut, dan tidak boleh terlalu dekat dengan muridnya. Standar saja agar murid bisa di atur, diarahkan, dinasehati, diberikan motivasi, dan agar peran guru bisa terpenuhi menjadi Gusersa (guru serba bisa)
Nah menjadi Gusersa (guru serba bisa) adalah hal yang dapat membantu dalam kegiatan pembelajaran di zaman sekarang.
Sebenarnya banyak cara untuk menjadi Gusersa (guru serba bisa),
1. guru hanya perlu memangfaat media yang ada. Dengan memanfaatkan media yang ada sepeti internet untuk berkomunikasi dengan murid secara online, Membuat animasi dari media sehingga pahaman murid jadi lebih mudah dalam pemahaman, membuat rangkuman melalui file-file untuk disajikan kepada siswa, menayangkan video belajar melalui proyektor/infokus, agar siswa tidak terlalu jenuh, dan lain lain nya.
2. melakukan evaluasi dalam pembelajaran. Melakukan evaluasi pembelajaran agar dapat mengevaluasi murid, dalam setiap bidang pembelajaran serta, memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada pada murid.
3. menunjukkan ke kreatif pan seseorang guru.Dengan menunjukkan ke kreatifpan seorang guru murid meniru secara tidak langsung, dan dapat menimbulkan suasana kelas yang menyenangkan, serta para murid tidak merasa bosan, bahkan murid bisa mengetahui hal baru dari ke kreatif pan guru tersebut.
4. berusaha mengikuti perkembangan jaman, dengan guru yang mengikuti perkembangan zaman, guru harus menyesuaikan diri dengan zaman tersebut, karena seiring perkembangan zaman ke kreatifpan dalam mengajar bertambah karena adanya hal-hal baru di setiap zaman, namu tidak boleh menghilangkan metode pembelajaran yang dulu-dulu, sebagai dasar pembelajaran.
dengan begitu guru akan memiliki peran penting bagi muridnya, alangkah baiknya guru juga harus bisa memiliki usaha sendiri karena menjadi guru bukanlah sebuah pekerjaan akan tetapi sebuah kewajiban, guru yang pandai memanfaatkan waktunya untuk membuat usaha yang disebut sebagai pekerjaan yang menghasilkan uang atau menjadi seorang enterpreneur adalah guru yang pandai dan kreatif dan pantas menjadi Gusersa (guru serba bisa).
Penulis: Dali Mutiara, mahasiswi prodi PGSD 3 C STKP Muhammadiyah Kuningan