Opini  

Kata Siapa Masuk Pesantren Itu Tidak Menyenangkan ? Yuk, Kita Buktikan

Kuninganglobal.com — Pesantren adalah sebuah lembaga pendidikan Islam tradisional yang para siswanya tinggal bersama dan belajar di bawah bimbingan guru yang lebih dikenal dengan sebutan kiai dan mempunyai asrama untuk tempat menginap santri.

Pesantren adalah institusi pendidikan khas di Indonesia. Harap diketahui, tujuan didirikannya pesantren bukan untuk mengejar kepentingan kekuasaan, uang dan keagungan duniawi, tetapi menanamkan untuk mereka bahwa belajar adalah kewajiban dan pengabdian untuk Allah sendiri.

Pada tahun 2017 saya masuk pesantren, dan itu juga atas kemauan orangtua saya. Setelah itu, saya belajar di pesantren selama 3 tahun. Saya belajar banyak hal di pesantren, dari mulai bangun sampe tidur kembali itu semua diatur oleh pihak pesantren.

Ya namanya juga dipesantren, kadang ada rasa senang, rasa sedih rindu rumah, rasa pengen pulang karna gak betah, dan banyak pengalaman yang pernah aku rasain di pesantren.

Nah, setelah saya belajar 3 tahun di pesantren, banyak pelajaran dan pengalaman yang menurut saya bermanfaat, seperti bangun di sepertiga malam, mandi sebelum subuh, tepat waktu dalam melakukan hal yang lainnya, banyak pengetahuan islami, menghapal Al-Qur’an , hadist, kitab – kitab dan banyak lagi.

Dengan melakukan semua hal itu, saya menjadi pribadi yang lebih mandiri. Menurut saya keseharian itu sangat lah menyenangkan, jadi kata siapa masuk pesantren itu tidak menyenangkan buktinya banyak hal – hal yang bermanfaat, dan membentuk pribadi yang lebih baik.

Ada begitu banyak evaluasi yang dilakukan untuk mengukur dan menilai hasil pembelajaran, mulai dari pendidikan karakter ( adab ) dan pendidikan formal

Sistem yang diterapkan sangat beragam, misalnya testulis, tanya jawab, dan setoran hafalan. empat  model evaluasi tersebut adalah: ujian lisan, ujian tulis, ujian praktek dan ujian hafalan.

Baca Juga:  Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar Projek Mind Mapping Dalam Pembelajaran Geografi Di Sekolah Dasar (SD) Kec. Cigandamekar

Dari sini bisa diketahui kalau pendidikan pesantren masih mengacu pada ujian tes untuk mengatahui sejauh mana santrinya dalam menyerap ilmu agama. Dan juga dalam pendidikan karakter nya sangat baik.

Penulis: Novia Sri Wahyuni, mahasiswi semester 3D Prodi PGSD STKIP Muhammadiyah Kuningan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *