Kuninganglobal.com — “Jangan setengah hati menjadi guru, karena anak didik kita telah membuka sepenuh hatinya untuk kita.”
Itulah sepenggal kalimat mengenai Guru. Sudahkah kita membuka penuh hati kita untuk mereka?
Menjadi seorang Guru bukan hal yang mudah, terlebih menjadi seorang Guru Milenial. Sebutan Guru Milenial sendiri disematkan untuk Guru yang lahir di era 1990an yang dalam hidupnya tak dapat dipisahkan lagi dengan kemajuan Teknologi.
Namun belakangan ini, banyak Guru Milenial yang “terjebak” dengan profesi Guru itu sendiri. Entah mereka mejadi Guru karena paksaan dari orangtua, karena melihat teman sebaya maupun karena tak ada pilihan lain selain menjadi Guru.
Apapun alasannya, menjadi Guru bukanlah sebuah pilihan, melainkan sebuah keharusan. Karena, dengan menjadi seorang guru maka kita dapat memberikan sumbangsih untuk Negeri.
Stop berpikir kalau memilih menjadi Guru Milenial itu adalah sesuatu hal yang salah. Justru akan banyak sekali dampak positif bagi kita kelak. Sudah seharusnya kita berpikir bahwa, apa yang bisa kita berikan untuk oranglain bukan lagi apa yang bisa kita terima dari oranglain.
Namun, menjadi seorang Guru Milenial bukan tanpa tantangan. Pepatah mengatakan, Guru “Digugu dan Ditiru”. Maka, sudah selayaknya sebagai calon seorang Guru maupun yang sudah menjadi Guru Milenial harus mempersiapkan itu semua. Nilai-nilai keteladanan dari seorang Guru tidak boleh luntur.
Karakter yang dimiliki pun, harus benar-benar matang. Serta kepiawaian dalam mengoprasikan teknologi juga harus dikuasai oleh seorang Guru Milenial agar dapat membantu peserta didik untuk memahami pembelajaran yang diberikan. Karena selain harus menarik, Guru Milenial juga harus memiliki skill menawan agar dapat mengantarkan peserta didiknya kepada cita-citanya kelak.
Dan hal yang lebih penting lagi adalah Guru Milenial perlu berprinsip bahwasannya materi bukanlah tujuan, melainkan pengabdian. Pengabdian dan keikhlasan lah yang akan membawanya kepada kebahagiaan.
“Semangat terus calon Guru masa depan… ”
Penulis: Yuni Setiawati, mahasiswi semester 3C Prodi PGSD STKIP Muhammadiyah Kuningan