Skip to content
Kuninganglobal.com — Pendidikan merupakan pondasi dalam hidup yang harus dibangun sebaik mungkin. Semenjak adanya pandemi covid-19 banyak dampak yang diperoleh akibat adanya virus ini, salah satunya adalah proses pembelajaran yang biasanya dilakukan tatap muka berubah menjadi pembelajaran online (daring).
Sistem pembelajaran daring merupakan sistem pembelajaran tanpa tatap muka secara langsung antara guru dan siswa, tetapi dilakukan melalui online menggunakan jaringan internet. Bukan hanya proses pembelajaran saja yang dilakukan secara online, namun semua kegiatan juga dilakukan secara daring seperti work from house (kerja dari rumah).Tentu saja semua itu dilakukan untuk menghindari kerumunan dan dapat meminimalisir penularan covid-19.
Banyak dampak yang diperoleh akibat pembelajaran daring, salah satunya yaitu meningkatnya rasa malas belajar pada anak. Karena proses pembelajaran daring menggunakan handpone, banyak anak yang kurang memanfaatkan media tersebut.
Kebanyakan anak menggunakan handphone justru untuk main game bukan untuk belajar, karena mereka kurang memahami materi yang disampaikan guru secara online sehingga mereka merasa bosan dan malas untuk belajar. Dan mereka merasa tenang akan semua tugas yang diberikan karena mereka pikir semuanya bisa diakses melalui handphone.
Rasa malas belajar pada anak harus segera diatasi agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara maksimal. Dalam situasi seperti ini peran orang tua sangat penting, orang tua harus memperhatikan anak saat proses pembelajaran daring dan orang tua juga harus bisa mengontrol penggunaan handphone pada anak agar anak tidak terlalu bergantung pada handphone. Kemudian harus ada komunikasi yang baik antara guru dan orang tua untuk mengevaluasi perkembangan potensi belajar siswa.
Oleh: Vika Fitriyani, Mahasiswi PGSD 3B STKIP Muhammadiyah Kuningan
