Kuninganglobal — Pada tahun 1976, Marton dan Säljö memperkenalkan istilah surface learning dan deep learning dalam penelitian mereka tentang perbedaan pendekatan belajar mahasiswa. Surface learning mengacu pada pendekatan pembelajaran yang hanya bertujuan memenuhi tuntutan akademik tanpa memaknai informasi.
Sebaliknya, deep learning bertujuan untuk memahami materi secara mendalam. Penelitian mereka menunjukkan bahwa siswa dengan pendekatan deep learning mampu menerapkan pengetahuan yang dipelajari dalam konteks baru, sedangkan siswa dengan surface learning cenderung hanya mengingat informasi tanpa pemahaman yang mendalam.
Deep learning mendorong pemahaman mendalam, integrasi pengetahuan, serta penerapannya dalam situasi nyata. Pendekatan ini membantu siswa mengembangkan pola pikir pembelajaran sepanjang hayat, yang berdampak signifikan pada peningkatan partisipasi, hasil belajar, serta kemampuan mereka menerapkan pengetahuan dalam berbagai konteks. Dalam menghadapi tantangan global, penerapan deep learning menjadi landasan penting dalam pembelajaran untuk membentuk pemahaman yang komprehensif, yang krusial bagi kesuksesan di masa depan.
Penelitian Mystakidis (2021) menegaskan pentingnya pembelajaran yang bermakna dan relevan dengan kehidupan sehari-hari. Di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), hal ini dapat diwujudkan melalui kegiatan kontekstual yang sesuai dengan dunia anak, seperti bercerita, bernyanyi, dan bermain peran. Kegiatan-kegiatan ini membantu anak menghubungkan pembelajaran dengan pengalaman mereka sehari-hari, sehingga pembelajaran menjadi lebih efektif dan berkesan.
Lanskap pendidikan yang dinamis menjadikan deep learning semakin relevan, dengan fokus pada pemahaman mendalam serta penerapan pengetahuan dalam berbagai konteks, bukan sekadar menghafal informasi. Integrasi konsep ini dalam kurikulum bertujuan mengembangkan keterampilan adaptasi siswa terhadap perubahan masyarakat dan dunia kerja yang pesat (Diputra, Damanik, & Wahyuni, 2022).
Selain deep learning, konsep meaningful learning juga memegang peranan penting dalam pendidikan. Meaningful learning terjadi ketika siswa dapat menghubungkan informasi baru dengan pengetahuan yang telah mereka miliki, sehingga menghasilkan pemahaman yang lebih mendalam, meningkatkan motivasi, serta memfasilitasi pemahaman materi secara lebih efektif. Kurikulum yang mendukung meaningful learning menciptakan pengalaman belajar yang relevan dan menarik, yang pada akhirnya meningkatkan hasil belajar serta keterlibatan siswa.
Konsep ini juga sangat penting dalam pembelajaran di PAUD, di mana pembelajaran harus bermakna bagi anak dan terkait dengan pengalaman sehari-hari mereka. Misalnya, pembelajaran tentang warna dapat dikaitkan dengan benda-benda yang ada di lingkungan sekitar mereka. Dengan pendekatan ini, anak-anak dapat memahami konsep secara lebih mendalam dan membangun fondasi yang kuat untuk pembelajaran selanjutnya.
Penulis: Dr. Erik, M.Pd. (Dosen Universitas Muhammadiyah Kuningan, Kepala Pusat Studi Gender dan Anak, UM Kuningan)