Opini  

Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar Projek Mind Mapping Dalam Pembelajaran Geografi Di Sekolah Dasar (SD) Kec. Cigandamekar

Konsep Merdeka Belajar menurut Ki Hajar Dewantara Esensi dari merdeka belajar sendiri, yaitu kebebasan berpikir yang ditujukan kepada siswa dan guru,

Kuninganglobal.com – Dalam dunia Pendidikan, Meningkatkan kualitas pengetahuan serta potensi diri siswa merupakan upaya yang sangat penting agar terciptanya siswa yang tangguh, kreatif, dan professional dalam kebebasan memahami konteks isi pembelajaran. Pesatnya perkembangan dunia pendidikan di abad 21, menuntut sistem pendidikan nasional yang lebih inovatif sesuai dengan perkembangan zaman.

Bahkan menjadi salah satu aspek keberhasilan suatu bangsa dalam menyebarkan pemahaman pendidikan merdeka belajar, Konsep Merdeka Belajar menurut Ki Hajar Dewantara Esensi dari merdeka belajar sendiri, yaitu kebebasan berpikir yang ditujukan kepada siswa dan guru, sehingga mendorong terbentuk karakter jiwa merdeka. Salah satu implementasi dalam menyebarkan pemahaman merdeka belajar yaitu dengan menggunakan projek mind mapping sebagai alat berpikir organisasional yang memudahkan peserta didik dalam menempatkan berbagai informasi di dalam ingatannya untuk kemudian mengambil informasi tersebut kapanpun ia butuhkan.

Siswa dan guru dapat mengekplorasi pengetahuan dari lingkungannya. Dengan demikian dalam proses pembelajaran siswa diberi kesempatan untuk mengekspresikan ide imajinasi sesuai dengan materi, baik ketika menggali ilmu baru atau saling bertukar pikiran bersama rekan sebaya, sehingga memiliki kesempatan untuk belajar sesuai dengan gaya belajarnya agar kemampuan praktisnya bertambah dengan baik sesuai dengan tuntutannya.

Dalam hal ini kebebasan berpikir yang ditujukan kepada siswa oleh guru dilakukan dengan menggunakan model mind mapping, mind mapping atau pemetaan pikiran merupakan cara kreatif bagi tiap pembelajar untuk menghasilkan gagasan, mencatat apa yang dipelajari, atau merencanakan tugas baru. Sehingga guru menjadi lebih paham menggali karakter siswa dalam menganalisis unsur-unsur dalam pembelajaran geografi.

Galeri Pembelajaran Di SD Cigandamekar Kuningan

Hal ini dilakukan untuk mengembangkan kemampuan yang dimilikinya, dengan cara menyebarkan pemahaman merdeka belajar dengan bertujuan memberi kesempatan bagi guru dan siswa untuk mengeksplorasi model pembelajaran yang baru. Dalam hal ini, penulis sebagai guru kelas lima yang ada di salah satu kecamatan di kabupaten Kuningan, telah melaksanakan aksi nyata dalam pembelajaran geografi yang sebagian besar materinya lebih bersifat teoristis dan teks. Pembelajaran geografi merupakan pembelajaran yang selalu menggunakan pendekatan keruangan, ekologi dan kewilayahan dalam mempelajari persamaan atau perbedaan fenomena geosfer.

Baca Juga:  Pendidikan Unggul, Perlu Mindset yang Hebat

Fenomena yang memuat tentang aspek fisik dan sosial dan bidang kajian geografi meliputi bumi, aspek dan proses yang membentuknya, hubungan kausal dan spasial manusia dengan lingkungan, serta interaksi manusia dengan tempat. Dengan demikian siswa diharapkan mampu memahami materi yang dipelajari dengan baik. Dan penulis sebagai guru berharap dalam menyebarkan pemahaman merdeka belajar dengan menggunakan projek mind mapping dapat menumbuhkan karakter positif dari peserta didik serta dapat membantu peserta didik untuk mengembangkan kemampuan berkreasi dan berimaginasi pada potensi yang dimilikinya, Kesesuaian antara guru dengan murid, kenyatannya, memang sangat mempengaruhi seorang murid dalam memahami dalam suatu pelajaran.

Hal ini tentu saja akan mempengaruhi motivasi murid dalam belajar. Karena itu, guru yang baik tentunya akan selalu berusaha untuk menerapkan metode pengajaran yang benar benar sesuai dengan kemampuan murid muridnya. dan memberi kesempatan bagi guru agar selalu berusaha menetapkan suatu metode pengajaran yang baru yang membuat murid – muridnya senang dan bersemangat serta merasa mudah dalam mempelajari suatu bidang studi. Solusi permasalahan pendidikan dalam pembelajaran geografi dengan metode mind pap (peta pikiran) adalah metode yang dirancang oleh penulis sebagai guru kelas lima di Sekolah Dasar yang ada di salah satu Kecamatan di Kabupaten Kuningan Jawa Barat.

Tujuannya adalah untuk membantu siswa dalam mempermudah proses pemahaman belajar dengan teknik penyusunan catatan demi membantu peserta didik dengan menggunakan seluruh potensi otak agar lebih optimum.Pada model pembelajaran ini, peran guru sebagai fasilitator, memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan atau menerapkan sendiri ide-ide siswa dan kemudian menyusun inti-inti yang penting dari materi pelajaran kedalam bentuk peta atau grafik dengan menyadari menggunakan strategi-strategi mereka sendiri yang pada akhirnya ada kesempatan cukup bagi siswa untuk mempertahankan dan mempertanggung jawabkan pendapatnya.

Baca Juga:  Pengaruh Akulturasi Keanekaragaman Budaya di Indonesia Terhadap Ajaran Agama Islam

Salah satu cara menyebarkan pemahaman guru perlu memaksimalkan kegiatan pembelajaran dengan memperhatikan model pembelajaran seperti apa yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik. dengan menggunakan model mind mapping membuat peserta didik lebih tertarik dengan geografi , juga capaian pembelajaran tetap tercapai. Bonusnya, guru bisa nyaman dalam mengajar dan mendidik siswa, peserta didik juga bisa nyaman dan lebih utamanya senang atau bahagia dengan pembelajarannya. Metode ini dapat dijadikan sebagai sebagai salah satu alternatif yang efektif untuk menarik perhatian dan minat siswa, serta mendukung kegiatan siswa dalam memahami isi yang ada dalam konteks pembelajaran Geografi. Selain hal tersebut, metode ini dapat menjadikan kegiatan belajar lebih menyenangkan dan sangat menghemat waktu dalam mengakuisisi pengetahuan.

Penulis: N. Nia Kurnia Mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) STKIP Muhammadiyah Kuningan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Depo 25 Bonus 25

Mahjong Slot