Kuninganglobal.com — Seperti yang kita ketahui dan kita kenal bahwa guru itu orang yang harus di gugu dan ditiru atau orang yang berkarisma dan berwibawa sehingga perlu di tiru dan diteladani karena,guru adalah sebagai panutan serta orang tua yang mengayomi dan mengasuh siswa/siswi saat berada dilingkungan sekolah.
Yang harus diperhatikan oleh guru yaitu: Mendidik, Mengajar, Membimbing, Melatih dan Mengevaluasi kemampuan peserta didik di jalur formal.
Tujuan pendidikan yang di ajarkan oleh guru ini jelas harus memperlihatkan terjadinya perubahan dalam diri siswa/siswi seperti yang awalnya tidak tahu menjadi tahu, dari sulit menjadi mudah, dari yang tidak paham menjadi paham, dari yang tidak mengerti menjadi mengerti dan tidak ter arah menjadi ter arah, jadi kita dapat membangkitkan motivasi belajar siswa/siswi tersebut.
Tetapi jika guru kurang pengetahuan dalam mengajar maka akan menyebabkan lemahnya moral guru/calon guru,salah satu nya seperti melakukan kecurangan dengan cara memanipulasi nilai raport Siswa/siswi yang mendapatkan predikat sekolah berkualitas baik,bahkan praktek memanipulasi ini pun sudah dipraktekan di sekolah dasar(SD)/MI.
Memanipulasi nilai murid ialah Guru merekayasa hasil nilai kemampuan siswa/siswi yang dilakukan secara sengaja dengan menambahkan nilai.
Kecenderungan sekolah mendapatkan pandangan yang baik dengan cara yang curang, hal ini perlu di hilangkan jadi,percuma saja kita mendapatkan predikat yang baik namun output yang dihasilkan nya rendah lebih baik jika memberikan nilai apa adanya dari pada memeberikan nilai yang tidak sesuai dengan kemampuan nya karena,dampaknya akan lebih buruk.
Contohnya seperti pengalaman saya sendiri,saat saya sedang duduk di bangku sekolah dasar(SD) saya tergolong siswi yang kurang cepat dalam memahami pembelajaran,tetapi saat pembagian raport hasil nilai dari yang saya kerjakan tidak sesuai dengan kemampuan saya.
Jika praktek memanipulasi nilai ini masih terus terjadi dalam dunia pendidikan jenjang SMA,SMP bahkan SD,kualitas pendidikan di Indonesia akan semakin terpuruk,khususnya di sekolah dasar(SD) karena,anak SD masih perlu pendidikan yang benar supaya bisa pandai bukannya malah menjadi bodoh tinggal bagi kita yang penerus harus memikirkan bagaimana cara nya supaya terhindar dari memanipulasi nilai tersebut.
Biasanya selalu ada tambahan nilai dengan menggukan sistem remedial teaching disebut sebagai dasar dalam pemberian nilai atau perbaikan nilai tetapi,dalam remedial teaching ini hanya dilakukan pada batasan waktu saja jika dalam batasan waktu ini dinyatakan seorang siswa belum tuntas maka nilai raport nya akan ditulis dengan hasil yang dikerjakan sesuai kemampuannya dan tidak akan ditambahkan nilai karena kasihan.
Sebenarnya saat Guru /Calon Guru memanipulasi nilai rapot , Berdampak buruknya hanya kepada siswanya jika lebih lama lagi dampaknya akan berakibat juga bagi kualitas Guru atau calon Guru bangsa indonesia.
Hampir setengah dari keseluruhan siswa mendapatkan nilai baik jika dilihat sekilas dari kemampuan seorang guru dalam mengajarkan mata pelajaran tersebut sudah mencapai tujuan yang telah dirancang oleh nya ke profesionalan semua dari Guru atau calon Guru tertutupi dengan nilai siswanya yang menjulang tinggi akibat guru memanipulasi nilai murid.
Penulis: Yani Suryani Cahyaningrum, mahasiswi prodi PGSD semester 3C STKIP Muhammadiyah Kuningan