Kuninganglobal.com — Memperingati Hari Guru Nasional yang ke 77, Hima PGSD STKIP Muhammadiyah Kuningan mengadakan acara seminar Hari guru dengan mengusung tema “Guru Sebagai Ujung Tombak Sekaligus Penggerak Pendidikan Yang Kreatif, Inovatif dan Inspiratif”. Sabtu (26/11) di Gedung Djarnawi Hadikusuma lantai 3.
Dihadiri oleh 225 peserta yang terdiri dari mahasiswa STKIP Muhammadiyah Kuningan dan umum. Pemateri seminar yaitu Ibu Desy Sundari Chitaresmi, S.Pd yang merupakan Guru penggerak angkatan 3 di Kabupaten kuningan.
Acara ini dimulai dengan sambutan dari Ketua Hima PGSD Mustaid yang dimana beliau mengatakan Selamat Hari Guru Nasional yang ke 77 dan menyampaikan ucapan terimakasih kepada Lembaga STKIP Muhammadiyah Kuningan yang telah memberangkatkan beliau pada KKN Internasional di Malaysia. “Alhamdulillah kampus kita sudah berkegiatan bukan hanya di tingkat Nasional tetapi berkegiatan juga ditingkat Internasional. Dan Insyaallah nanti dari Program Studi PGSD juga akan ada yang berangkat lagi di kegiatan KKN Internasional di Thailand.”
“Kemudian saya juga mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang mensupport kegiatan ini, yang telah mendukung kegiatan kami dan saya mengucapkan mohon maaf apabila kegiatan kami banyak kekurangannya.”
Selanjutnya kata Mustaid, “saya ingin berpesan untuk peserta, khususnya untuk diri saya sendiri agar kita senantiasa mengikuti petunjuk guru, mengikuti nasehat guru, karena bagaimanapun mereka berkat jasa mereka kita bisa kuliah bahkan kita bisa didorong untuk menjadi guru”.
Sementara sambutan dari Ketua Program Studi PGSD Bapak Agus Saipul Anwar, M.Pd beliau mengucapkan terimakasih kepada teman-teman yang sudah ikut berpartisipasi untuk mensukseskan kegiatan seminar. Dan beliau memberikan apresiasi kepada Hima PGSD terhadap acara Seminar Hari Guru ini. “Mudah-mudahan tidak hanya di momentum di hari guru kalian bisa mengasosiasi pertemuan ini dengan seperti ini, tetapi di hari-hari besar yang lainnya juga harus seperti ini”.
Kemudian Sambutan dari Ketua STKIP Muhammadiyah Kuningan sekaligus membuka acara dan Seminar Hari Guru Bapak Nanan Abdul Manan, M.Pd beliau menyampaikan bahwa kita berharap calon guru kedepan ini akan mendapatkan kesiapan yang luar biasa dengan melalui proses yang luar biasa. Dan PGSD patut berbangga, karena ketua Hima sekarang merupakan satu-satunya ketua Hima yang berangkat KKN di Internasional.
Di sesi Open Speech beliau juga menyampaikan bahwa tentunya kita harus memiliki karakter yang luar biasa. Karakter luar biasa itu adalah karakter yang bisa merespon segala perubahan yang hari ini kita dapatkan secara tiba-tiba atau bahkan diri kita sendiri tidak bisa memprediksikannya. Karakter yang pertama adalah sebuah karakter yang muncul dalam diri kita, bagaimana kita bisa melakukan respon secara cepat atas segala perubahan yang kita hadapi.
Adaptif juga dikembangkan sebagai salah salah satu karakter bagaimana individu memiliki mindset yang tertutup, sehingga kita mengenal bagaimana seseorang itu ketika menyimpulkan hari ini sebagai akhir dari perjalanannya, dia termasuk orang yang mindset tertutup. Karakter yang kedua adalah dia senantiasa bisa melakukan sesuatu yang terlampaui dimasa mendatang. Oleh karena itu karakteristik pendidik ataupun pembelajar yang adaptif salah satunya adalah dia senantiasa bertumbuh.
Sehingga adaptif ini memiliki karaktersitik bagaimana ia bisa melakukan pembelajaran secara integratif, polistik, dan kolaboratif dan tidak lupa juga bagaimana pembelajaran itu memiliki karakteristik yang fisioner.
Tidak kalah menarik dan luar biasa, Ibu Desy Sundari Chitaresmi, S.Pd sebagai narasumber atau pemateri Seminar ini menyampaikan bahwa Merdeka Belajar memiliki tujuan untuk pengembangan pendidikan yaitu sebagai agen perubahan dan transformasi pendidikan. Seorang pendidik itu lebih mendalam umtuk memperbaiki tingkah laku peserta didik berbeda dengan hanya sekedar mengajar saja.
Sebagai seorang pendidik jangan hanya menstransfer ilmu ke peserta didik saja, kalo seperti itu hanya menunggu kegagalan saja sebagai seorang pendidik. Tugas seorang pendidik tidak hanya mentransfer ilmu saja, tetapi harus dapat menumbuhkan karakter peserta didik dengan pendidikan karakter, sehingga peserta didik mendapatkan karakter yang lebih baik. Cara mengatasi problematika di kelas sebagai guru yang profesional adalah dengan cara mengadirkan suatu pembelajaran yang menarik, menggunakan media yang baik dan menggunakan media yang tepat. (Mustaid)