Cirebon, Walapatra.com — Bagi anda yang bingung nyari tongkrongan sambil ngopi? Patuju Cafe jawabannya. Terletak di Jl. Fatahillah No.888, Megu Cilik, Kec. Weru, Cirebon.
Patuju Cafe hadir di Cirebon sejak pertengahan bulan Juni 2020, dan hingga kini tak pernah sepi oleh pengunjung.
Tak hanya kalangan milenial saja, yang ingin berlama-lama menimati secangkir kopi khas Patuju, tapi banyak kalangan. Bahkan para pejabat pun sering menghabiskan waktu sambil meeting, mungkin karena tempatnya juga yang luas dan demokratis.
Nama Patuju sendiri memiliki makna filosofis tersendiri, yang diambil dari angka 47, atau sama dengan makna tahun 1947, yang merupakan tahun kelahiran organisasi kemahasiswaan bernama HMI. Selain 1947, patuju = tempat tujuan.
Aip Syaripudin, M.Pd.I, owner sekaligus pendiri Patuju Cafe, merupakan pentolan aktifis HMI juga. Tak heran, dirinya bersama kawan sesama HMI menamainya Patuju Cafe.
“Dengan harapan cafe shopnya akan terus eksis, seperti organisasi HMI, hingga saat ini terus eksis dan melahirkan banyak kader,” terang Aip kepada Walapatra.com, Selasa (6/10/2020) malam.
Berbagai menu kopi sampai dengan snack semua tersedia di Patuju Cafe. Dan asal tahu saja racikan menu kopi yang paling the best ala barista Ova Mustofa Kamal, diantaranya kopsus greentea, kopsus deso, kopsus city dan kopsus nazelnut.
“Cuma segelas kopi dengan cara penakarannya, secara tidak langsung dijamin akan merefleksikan kehidupan si peminumnya,” kata Ova
“tidak perlu alasan untuk menikmati secangkir kopi, ketimbang ngelamunin utang, buruan ke Patuju Cafe, harga terjangkau brow, dari mulai 10k – 20k, dan kami buka setiap hari, dari pukul 14.30 s.d pukul 23.00 WIB,” kata Ova lagi.
Patuju Cafe mengusung tema, dengan penataan tempat duduk dan gaya desain interior klasik, sehingga menambah kesan mewah dan elegan bagi siapa saja pengunjungnya. Kesan klasik tidak pernah ketinggalan mode. Konsep interior ini selalu terlihat elegan, stylish, dan Instagramable.
Jangan khawatir, Patuju juga menerapkan standar protokol pencegahan covid-19. Yaitu dengan adanya spanduk himbauan, sarana cuci tangan, physical distancing, handsanitizer dll.
Anda belum pernah coba? cobain aja deh, “kopi itu pahit, karena yang manis itu cuma kamu, ya kamu… [red/asa.]