Kuninganglobal.com – Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan (Diktilitbang) Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengutus Dr. Budhi Akbar, M.Si, Dr. Yeni Nuraeni, M.Pd, dan Endang Zakaria, M.H ke Kuningan.
Kedatangan tiga tokoh hebat di Kuningan kali ini yaitu untuk memberikan Pendampingan dalam rangka persiapan menuju Universitas antara STKIP Muhammadiyah Kuningan dan STIKES Muhammadiyah Kuningan.
Pendampingan ini berlangsung selama dua hari, terhitung dari Jum’at s.d Sabtu (22-23/09/2023) yang bertempat di Aula Gedung Prof. Dr. H. A. Malik Fajar, M.Sc (Rektorat).
Peserta Pendampingan merupakan Bapak/Ibu Pejabat Struktural STKIP Muhammadiyah Kuningan dan STIKES Muhammadiyah Kuningan, adapun materi yang disampaikan mengenai Renstra Universitas, Kurikulum OBE, SPMI, dan Kantor Urusan Internasional.
Turut hadir pula perwakilan BPH STKIP Muhammadiyah Kuningan Dr. H. Uci Sanusi, M. Pd. dan BPH STIKES Muhammadiyah Kuningan Drs. Wahid, TBk, MA.
Pendampingan dari Majelis Diktilitbang terkait tema besar yaitu Renstra Universitas, Kurikulum OBE, SPMI, dan Kantor Urusan Nasional. Hal ini menjadi salah satu program penguatan dalam indeks kinerja utama perguruan tinggi.
Terjalinnya kerjasama antar perguruan tinggi luar negeri adalah salah satu cara untuk membangun relasi kuat sepeti dalam bentuk join research, international conference, stadium general akan memperkuat reputasi perguruan tinggi.
Berkaitan dengan OBE akan menjadi upaya untuk merespon kebijakan baru dari kementerian pendidikan tinggi dan kebudayaan. Bahwa perguruan tinggi senantiasa merancang, mengimplementasikan kurikulum berbasis luaran selaras dengan kebutuhan publik seperti perusahaan, lembaga pendidikan dan non pendidikan lainnya.
Selain itu, dalam hal penguatan Renstra dan SPMI adalah dasar konsep yang besar untuk pengembangan perguruan tinggi.
Pendampingan ini dilakukan dalam dua kelompok, pertama yaitu pimpinan membahas tentang rencana strategis, SPMI dan berkaitan dengan rancangan ke depan dalam membuat Kantor Urusan Nasional. Sedangkan kelompok kedua yaitu Ketua Prodi membahas kurikulum OBE.
Tindaklanjut dari pertemuan ini, selama satu bulan masing-masing peserta menyelesaikan tugas yang diberikan oleh narasumber dan akan ditinjau satu bulan kemudian. Untuk tiga bulan berikutnya akan ada kontroling terkait implementasi pasca kegiatan pendampingan.
Sampai saat ini, persiapan menuju universitas sebagai kampus kolaboratif antara STKIP Muhammadiyah Kuningan dan STIKES Muhammadiyah Kuningan sudah pada tahap upload dokumen.
Ketua STKIP Muhammadiyah Kuningan, Dr. Nanan Abdul Manan, M.Pd, menyampaikan, “sesuai dengan time line kementerian, bahwa perkiraan pada bulan November atau Desember kita sudah mendapatkan kepastian melalui Surat Keputusan melalui program akselerasi merger menuju universitas,” ucap Nanan saat diwawancarai (24/09/2023).
Dengan bergerak menuju perubahan status dari sekolah tinggi ke universitas, langkah utama adalah terus melebarkan jaringan melalui kerjasama. Setelah melebur menjadi satu akan membuka delapan program studi baru untuk melengkapi program studi yang sudah ada yang akan dikelompokan menjadi 3 (tiga) fakultas, Sosial: Ilmu Hukum dan Manajemen, Teknik: Peternakan, Sistem Teknologi Informasi, dan Kesehatan: Fisioterapi.
Salah satu yang menjadi pendukung menuju universitas yaitu adanya kualitas mahasiswa. Hal tersebut ada keterikatan dengan kemampuan yang dimiliki dan akan berpengaruh terhadap kehidupan seseorang bahkan di dunia pendidikan. Sesuai dengan perkembangan kebijakan pada level nasional, bahwa kualitas mahasiswa diukur dari sejauh mana dapat diserap dalam dunia kerja ataupun lembaga-lembaga mitra perguruan tinggi.
“Harapan saat sudah menjadi Universitas Muhammadiyah Kuningan ke depannya dapat terus membuka relasi ke berbagai lembaga untuk bisa mengkoneksikan lulusan diterima baik, berdaya saing, dan memiliki kualitas unggul di mana pun mereka bekerja dan memberikan pengabdian,” tambah Nanan. (Deliya)