Skip to content
Walapatra.com – Setelah aksi galang dana pekan lalu, Himpunan Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Daerah STKIP Muhammadiyah Kuningan, menyerahkan bantuannya pada Jum’at (23/10). HIMA Dikbastrada diwakili oleh Putra Atma Perdana ( ketua HIMA Dikbastrada), Handika Rahmat Utama (KABID Sosial dan Kebijakan Publik), dan Nuraida (bendahara 2 HIMA Dikbastrada) menyerahkan hasil donasi kepada LAZISMU Kuningan melalui perwakilannya untuk nantinya langsung diserahkan kepada para korban bencana di Cicurug Sukabumi dan Garut.
Handika sebagai Kabid Sosjadklik sekaligus Ketua Pelaksana Galang Dana, menyampaikan “Semula kita ingin menyerahkan dana yang terkumpul ini kemarin, bertepatan dengan hari santri, dengan alasan kami ingin memperingati hari santri dengan mengangkat nilai-nilai keislaman yakni saling membantu dan mengasihi antar umat manusia. Nulung kanu butuh nalang kanu susah kalo kata sundanya mah. Namun karna gelombang unjuk rasa yang dilakukan Mahasiswa masih terus berlanjut sampai hari kemarin maka harus kami undur. Insyaallah hari ini hari yang baik pula dan tidak menghilangkan esensinya “ tuturnya.
Menurutnya, mahasiswa yang terhimpun oleh HIMA Dikbastrada harus memiliki kegiatan yang mampu menyeimbangkan nalar kritis dan nalar kemanusiaan sebagaimana yang tertuang dalam tugas dan fungsi mahasiswa juga Catur Dharma perguruan tinggi Muhammadiyah.
“Kami menghaturkan banyak terimakasih kepada pihak yang sudah terlibat dan mendukung kegiatan kemarin sehingga akhirnya terkumpul bantuan baik berupa uang ataupun barang lainnya seperti pakaian, juga banyak terimakasih kepada LAZISMU Kuningan yang sudah memfasilitasi kami untuk menyalurkan sedikit bantuan ini kepada para korban bencana di Sukabumi dan Garut. Semoga dapat bermanfaat dan membantu” ucap Handika.
Menurut Bendahara 2, Nuraida. Dana yang terkumpul adalah Rp. 3.105.000 dan juga tiga dus pakaian bekas. Namun sementara hanya uang terlebih dahulu yang dikirim kepada korban bencana alam di Sukabumi dan Garut yang semula diperuntukan untuk Sukabumi saja. Untuk pakaian yang terkumpul harus melalui proses lelang guna menghindari penumpukan disana. (ccp)
