Pandemi Bukan Halangan untuk Tetap Produktif

warung sehat

Walapatra.com — Memanfaatkan lahan kosong adalah mejadikan sesuatu lebih bermanfaat atau tidak mubazir, cara yang efektif menggunakan lahan kosong tersebut dengan menanam tanaman-tanaman yang berguna dan tentunya ada nilai ekonomisnya. Pemanfaatan pekarangan dengan tanaman produktif seperti tanaman hortikultura (tanaman buah-buahan, sayur-sayuran dan tanaman hias), rempah-rempah, obat-obatan, bumbu-bumbuan dan lainnya akan memberikan keuntungan yang berlipat ganda.

Prinsip utama apotik hidup dan warung hidup adalah pemanfaatan pekarangan dengan tanaman produktif. Tanaman produktif itu adalah tanaman yang menghasilkan baik buah, bunga, biji dan daun yang berguna untuk dimakan, maupun untuk obat yang dapat memenuhi kebutuhan jasmaniah. Apotik hidup, sebenarnya bermakna tanaman obat-obatan yang ditanam di pekarangan. Sedangkan warung hidup berasal dari kata warung, yaitu hasil pekarangan apa saja yang dapat dijual di warung, artinya dapat menjadi uang.

Apotik hidup dan warung hidup ditanam di pekarangan, jika pekarangannya memadai, jika pekarangannya kecil dapat ditanam di dalam pot. Teknologinya dapat secara tradisional, hidroponik atau aeroponik, maupun melalui media lainnya. Sedangkan budidaya secara hidroponik, kita dapat menanamnya dalam pot, plastik, bambu, maupun menggunakan bekas-bekas apa saja yang dapat menampung air, atau krikil dan bahan nutrisi yang kita berikan. Bila pemanfaatan pekarangan semakin berkembang, dengan kreativitas ibu dan anggota keluarga lainnya pada suatu saat dapat menjadi industri pekarangan, sehingga dapat menjadi usaha tersendiri.

Kekhasan pekarangan yang ada di Indonesia dan keanekaragaman flora dan fauna yang dapat mengisi pekarangan merupakan suatu kekayaan yang tiada nilainya bagi bangsa kita. Di samping itu, biasanya keluarga itu memelihara ternak, dimana kotoran ternak itu dapat pula menjadi pupuk untuk tanaman yang ada. Artinya pekarangan adalah sebidang tanah disekitar rumah yang terbatas sering dipagar ada juga yang tidak dipagar, biasanya ditanami dengan beranekaragam jenis ada yang berumur panjang, berumur pendek, menjalar, memanjat, semak, pohon rendah dan tinggi serta terdapat ternak.

Baca Juga:  Aksi Demonstran Diakhiri dengan Penyegelan Kantor Dewan

Pekarangan perlu dimanfaatkan secara konseptual dan dipelihara secara benar dan terus menerus. Secara konseptual artinya dilakukan dengan pendekatan ekosistem dan memperhatikan semua kepentingan yang ada di rumah, seperti kepentingan ibu, bapak, anak2, cucu, bahkan pembantu.

Berbagai keuntungan bila kita memanfaatkan pekarangan antara lain:

1. Potensi pekarangan sebagai penghasil (tambahan), seperti bahan pangan atau obat-obatan bahkan ternak untuk kebutuhan hidup sehari-hari dalam rangka hidup sehat, murah dan mudah.
2. Pemanfaatan pekarangan dengan taman pekarangan yang konseptual akan memberikan kenyamanan serta dapat memenuhi kebutuhan jasmaniah dan rohaniah terutama anggota keluarga, maupun siapa saja yang lewat di sekitar rumah kita.
3. Pemanfaatan pekarangan merupakan bagian dari pembangunan hutan kota, guna lingkungan yang nyaman, sehat dan indah, sangat mendukung pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan (suistanable development), karena pemanfaatan pekarangan merupakan pelestarian ekosistem yang sangat baik.
4. Jika setiap rumah mempunyai pekarangan yang indah serta terpelihara, sekaligus akan meningkatkan pembangunan hutan kota yang berbentuk menyebar dengan struktur yang berstrata sehingga akan meningkatkan kualitas lingkungan yang sejuk, sehat, dan indah.
5. Dengan membuat taman pekarangan, ini berarti akan dapat menyalurkan segala kreativitas dan kesenangan ataupun hobi semua anggota keluarga.
6. Unsur utama dalam pemanfaatan pekarangan adalah tanaman, seperti tanaman hortikultura, obat-obatan, bumbu-bumbuan, atau rempah-rempah dan ternak.
7. Pemanfaatan pekarangan mengandung nilai pendidikan khususnya dapat mendidik anggota keluarga cinta lingkungan, juga pekarangan dapat menjadi laboratorium hidup.

Apotik hidup adalah menanam tumbuhan obat-obatan yang berkhasiat atau herbal seperti : kumis kucing, jahe, temulawak, lengkuas, daun dewa, seledri, daun mint, kunyit, kencur dan lain sebagainya. Sedangkan Warung Hidup adalah menanam tumbuhan untuk pelengkap sayuran, bumbu dan buah-buahan. Selain bisa ditanam di lahan kosong, bisa juga ditanam di pot-pot yang di daur ulang. Tanaman yang biasa ditanam antara lain: cabai rawit, tomat, jambu biji, daun salam, singkong, pepaya, bayam, kangkung, slada, dan lain sebagainya. Banyak sekali manfaat yang kita peroleh dari menanam warung hidup di halaman rumah.

Baca Juga:  Career Day and Campus Hiring, Harapkan Lulusan UM Kuningan Profesional dan Berkarakter

Berikut ini keuntungan menanam Apotik Hidup dan Warung Hidup di pekarangan halaman rumah:

1. Sebagai penghijauan halaman rumah yang sangat bermanfaat bagi kesegaran lingkungan sekitarnya.
2. Sebagai persediaan obat-obatan alami, misalnya ketika si kecil memar karena jatuh maka bisa mengambil umbi kencur yang kita tanam kemudian ditumbuk dan dioleskan pada luka memar.
3. Sebagai bahan persediaan kebutuhan dapur terjamin bila di pekarangan rumah tersedia cabai rawit, daun seledri atau daun bawang, tomat, singkong, daun pandan, suji dan daun salam maka kebutuhan sehari-hari dapat terpenuhi.
4. Memanfaatkan daun yang berguguran dan sampah organik sebagai pupuk organik, bagi tanaman kita.
5. Hobi yang mendatangkan nilai tambah bagi keluarga.

Bila rumah Anda tidak memiliki lahan luas jangan putus asa, gunakan pot sebagai media tanam. Dengan memiliki apotek hidup dan warung hidup, rumah menjadi asri, cantik, sehat dan dapat menghemat pengeluaran untuk membeli obat atau bumbu dapur. Tanaman obat akan membuat sehat bagi Anda dan keluarga. (iqbal)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Depo 25 Bonus 25

Mahjong Slot