Gunung Galunggung, 31 Juli 2024 – Kang Jaja, seorang pedagang yang telah berjualan selama 30 tahun di Gunung Galunggung, membuka warungnya setiap hari dari pukul 07.00 pagi hingga waktu Maghrib. Berjualan di lokasi ini sejak tahun 1994, Kang Jaja telah menjadi bagian tak terpisahkan dari perjalanan para pendaki dan pengunjung Gunung Galunggung.
Seperti banyak pedagang lainnya, Kang Jaja juga merasakan dampak pandemi COVID-19. Setelah pandemi, penjualannya menurun hingga 55%. Bahkan pada akhir pekan, yang biasanya ramai pengunjung, tidak seramai sebelum pandemi kecuali jika ada yang berkemah. Pada malam minggu, warung Kang Jaja buka hingga pukul 21.00.
Kang Jaja tinggal di kaki Gunung Galunggung, tepatnya di Desa Linggajati bersama keluarganya. Ia memiliki tiga anak laki-laki, yang paling kecil masih duduk di bangku SMA, sementara anak sulungnya baru saja menikah. Pada hari Minggu, anak-anaknya sering membantu menjaga warung. Mereka semua laki-laki dan sangat mendukung usaha keluarga ini.
Sekedar informasi sinyal telepon di Gunung Galunggung ini tidak selalu bagus, jaringan XL dapat diandalkan oleh pengunjung untuk berkomunikasi.
Kisah Kang Jaja adalah cerminan dari ketekunan dan kerja keras. Selama 30 tahun, ia telah menjadi saksi bisu dari perubahan yang terjadi di Gunung Galunggung, mulai dari jumlah pengunjung hingga tantangan yang datang dengan pandemi. Dengan dukungan keluarganya, Kang Jaja terus melayani para pendaki dan pengunjung, memberikan mereka tempat istirahat yang nyaman di tengah perjalanan mereka. (gundala)