Tertib Lingkungan Desa Cilowa Olah Sampah untuk Kuningan Asri Bersama Mahasiswa PGSD STKIPMKu

Kuninganglobal.com Sampah, sebuah kata yang sudah tidak asing lagi bagi karena sering kita temukan di lingkungan sekitar. Jika mengelolanya salah dan akan menimbulkan banyak dampak, sehingga sampah merupakan masalah serius yang perlu segera diatasi.

Sampah adalah sisa kegiatan komersial atau manusia dalam bentuk padat (baik organik maupun anorganik yang dapat terurai atau tidak), dan dianggap tidak berguna lagi sehingga dibuang ke lingkungan. Alam tidak mengenal limbah, hanya ada siklus material dan energi. Hanya orang yang melakukan pembuangan akan menghasilkan sampah.

Semua jenis organisme alami selalu menghasilkan bahan limbah karena tidak ada yang namanya proses konversi yang 100% efisien. Sebagian besar bahan limbah yang dihasilkan oleh organisme di alam bersifat organik (mengandung ikatan CHO, beberapa makhluk hidup). Limbah dari aktivitas manusia, yang dapat bersifat organik atau anorganik. Contoh sampah organik adalah: sisa makanan, kertas, kayu, daun dan bambu. Sedangkan sampah anorganik (hasil suatu proses pembuatan), misalnya: plastik, logam, kaca dan karet.

Pencemaran biasanya disebabkan oleh sampah yang terkumpul di tempat pengumpulan atau tempat pembuangan sampah. Penguraian sampah organik dalam suasana anaerobik (kaya oksigen) menyebabkan bau yang tidak sedap. Semakin tinggi kandungan protein dalam limbah, semakin tidak sedap baunya. Dampak lain yang ditimbulkan dari penumpukan sampah dalam jumlah besar adalah lingkungan dan pemandangan yang kotor.

Untuk meminimalkan masalah sampah, pembuangan sampah harus terjadi di sumbernya. Pengelolaan sampah adalah pengumpulan, pengangkutan, pengolahan, daur ulang atau pembuangan bahan sampah. Biasanya mengacu pada bahan limbah yang dihasilkan oleh aktivitas manusia. Pengelolaan sampah harus dikelola secara menyeluruh dan terpadu dari awal hingga akhir untuk memberikan manfaat finansial, sehat bagi masyarakat, aman bagi lingkungan dan mengubah perilaku masyarakat.

Baca Juga:  Ketua STKIPM Kuningan Serahkan Mahasiswa KKN KI di KBRI Kuala Lumpur

Pengelolaan sampah juga dilakukan dengan menggunakan sumber daya alam (resource use). Pengelolaan limbah dapat melibatkan material padat, cair, gas atau radioaktif, setiap jenis material memiliki metode dan kemampuannya masing-masing.

Seperti yang dilakukan oleh pemerintah Desa Cilowa, Kecamatan Kramatmulya, Kabupaten Kuningan. Di mana pemerintah setempat mengadakan program pemungutan sampah ke setiap rumah warga, dan menunjuk 5 orang sebagai petugas pengepul di Tempat Pembuangan Sampah Desa Cilowa. Mereka diberi tugas untuk mengambil sampah dari setiap rumah warga desa tersebut, kemudian dibawa ke TPS untuk diproses.

Dikarenakan sampah yang terkumpul merupakan sampah rumah tangga, maka terdapat berbagai macam sampah, pengelolaan sampah yang dilakukan yaitu dengan dipilah terlebih dahulu. Untuk sampah yang tidak layak maka akan diproses dengan cara dibakar. Sedangkan untuk sampah yang masih layak, seperti botol plastik bekas akan dikumpulkan kemudian dijual.

Pengumpulan sampah dilakukan 2 kali setiap minggunya, di mana petugas pengepul akan keliling ke setiap rumah warga untuk mengambil sampah dengan menggunakan mobil yang sudah disediakan oleh pemerintah desa. Dengan adanya program tersebut masyarakat sangat antusias dan mendukung karena masyarakat merasa terbantu, seperti yang dikatakan oleh Bapak Puri Mahendra salah satu pengepul TPS Desa Cilowa mengatakan, “selama 6 tahun bekerja sebagai pengepul selalu mendapatkan pandangan yang baik dari warga, malah warga sangat antusias dan mendukung program ini”.

Adapun harapan dari para pengepul desa Cilowa, agar mereka segera mendapatkan bantuan alat untuk mengelola sampah organik yang bisa didaur ulang menjadi pupuk organik yang nantinya akan lebih bermanfaat untuk masyarakat.

Sampai saat ini, masyarakat terutama generasi muda seperti kita berada di garda terdepan dalam menjaga lingkungan. Generasi muda juga harus mampu menerapkan perilaku ekologis dalam kehidupan sehari-hari. Pentingnya partisipasi untuk perubahan perilaku dan pemikiran yang mempengaruhi kebiasaan dan gaya hidup lingkungan masyarakat.

Baca Juga:  Pertamakali Pernikahan Berbalut Adat Sunda | PBSD STKIPMKu

Generasi muda ini akan berperan penting dalam pembentukan dan kelangsungan kebiasaan baru di masyarakat. Di sisi lain, generasi muda menunjukkan kesadaran untuk menjalani gaya hidup berkelanjutan dan lebih peduli terhadap lingkungan. Bisa dilihat dari bagaimana kita, generasi muda, sudah mulai mengambil langkah-langkah kecil untuk negara yang lebih baik. Contoh hal sederhana seperti mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, menggunakan sedotan kertas dan memilah sampah.

Kita masyarakat khususnya generasi muda yang bertanggung jawab menjaga lingkungan hidup harus memiliki prinsip untuk mengelola, merawat dan melestarikannya dalam kehidupan sehari-hari yaitu : lindungi lingkungan, buang limbah, lindungi alam dan bertanggung jawab.

Sebagai generasi muda kita juga harus memiliki ide yang sangat kreatif untuk menciptakan lingkungan yang bersih, bagaimana menjaga lingkungan dengan mengubah sampah anorganik menjadi barang yang sangat bernilai, juga bisa mengubah sampah organik menjadi pupuk, menanam pohon sehingga bermanfaat bagi lingkungan.

Sumber: Elsa Aulia, Hidayati Solechat, Mitha Selamet Azzahra, Rena Sintia Fani, Vina Nopianti­­_Mahasiswa Aktif PGSD 6A STKIP Muhammadiyah Kuningan. (Puji Nursholeha Al-Maghfiroh, S.Si., M.Pd.)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *