KUNINGANGLOBAL.COM – Desa Kertayasa Kabupaten Kuningan mencetak sejarah baru dengan menyelenggarakan wisuda perdana Sekolah Lansia, sebuah program nasional dari Indonesia Ramah Lansia (IRL). Sebanyak 75 lansia, termasuk seorang peserta tertua berusia 82 tahun, berhasil menyelesaikan program pendidikan ini.
“Usia bukan batasan atau penghalang untuk terus menuntut ilmu. Sejatinya, manusia belajar dari lahir hingga akhir hayat,” ungkap Kepala Sekolah Lansia Adhi Rajasa, Eva Nur Lathifah, saat memberikan sambutan pada Kamis (19/12/2024).
Eva menjelaskan bahwa Sekolah Lansia bertujuan untuk memberdayakan para lansia agar tetap produktif di usia senja. Para peserta tidak hanya mendapat materi edukasi, tetapi juga motivasi, pemeriksaan kesehatan berkala, olahraga, dan pelatihan keterampilan berbasis komunitas.
“Kami tidak berjalan sendiri. Program ini didukung oleh tim Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB), dinas-dinas terkait, dan berbagai pemateri ahli. Kami sangat mengapresiasi kerja sama ini,” ujar Eva.
Salah satu wisudawan, Haji Supena, berbagi pengalaman selama mengikuti program. Menurutnya, Sekolah Lansia memberikan banyak manfaat, terutama terkait kesehatan dan kemandirian di masa tua.
“Ada materi tentang hipertensi, demensia, dan hal-hal lain yang penting untuk lansia. Selain itu, kami juga diajarkan cara menjadi mandiri dan bahagia di usia lanjut. Program ini sangat bermanfaat,” ungkapnya.
Pengalaman Haji Supena selaras dengan visi warga Desa Kertayasa untuk menciptakan kehidupan yang lebih sejahtera dan bahagia bagi lansia. Pelatihan dan pendampingan intensif menjadi salah satu upaya untuk mewujudkan hal tersebut.
Kepala Dinas DPPKB Kuningan, Uca Somantri, juga hadir dalam acara tersebut. Ia menegaskan bahwa Sekolah Lansia adalah bagian dari strategi untuk meningkatkan kesejahteraan lansia di Kuningan.
“Lansia yang berdaya memiliki harapan hidup yang lebih baik. Kami ingin semua lansia bahagia dan sejahtera, karena semangat hidup itu penting,” kata Uca di hadapan para peserta wisuda.
Uca juga memberikan motivasi kepada seluruh lulusan agar terus berkontribusi di masyarakat, meski usia telah senja.
Dengan wisuda perdana ini, Desa Kertayasa membuktikan bahwa usia bukan penghalang untuk terus belajar, berkarya, dan berkontribusi. Ke depan, program ini diharapkan dapat menginspirasi desa-desa lain untuk menerapkan hal serupa. (Gun)