Musang XXX IMK, Momentum Regenerasi dan Inklusi untuk Masa Depan

KUNINGANGLOBAL —- Ruang di Kopi Lendot, Sadamantra, Kabupaten Kuningan, seakan penuh dengan sejarah dan harapan baru. Puluhan mahasiswa berkumpul dalam agenda pembukaan Musyawarah Anggota (Musang) XXX Ikatan Mahasiswa Kuningan (IMK) Wilayah Cirebon, Senin, 30-31 Desember 2024. Sebuah momentum yang bukan sekadar seremonial, tapi langkah besar untuk menata ulang arah organisasi.

Ketua Pelaksana, Muhammad Farhan Nugraha, berbicara penuh optimisme. “Acara ini bisa memberi manfaat besar dan dampak positif untuk IMK,” katanya. Singkat, padat, tapi penuh makna.

Ketua Umum IMK, Kumarudin Humaedi, tampil dengan pidato emosional. “Kita adalah mahasiswa perantau. Senasab, senasib. Acara ini menjadi ucapan selamat tinggal untuk babak lama dan awal bagi perjalanan baru IMK. Terima kasih kepada semua yang mendukung sehingga IMK tetap bertahan,” ucapnya.

Ia mengakui bahwa masa kepemimpinannya tak lepas dari kekurangan. Namun, baginya, Musang ini adalah awal untuk mewujudkan IMK yang lebih inklusif dan bersinergi. “Selamat bermusang! Kepada pengurus baru, perjuangan kalian baru saja dimulai,” tambahnya.

Dr. Nanan Abdul Manan, yang mewakili Kabumi, memberi pidato reflektif yang menggugah. “Berorganisasi itu bukan sekadar aktivitas, tapi menciptakan nasib. IMK adalah organisasi tua, dan harus melahirkan kader-kader unggulan,” katanya.

Sebagai mantan Kepala Bidang PAO IMK tahun 2003, ia menekankan pentingnya pembaruan. “Kegagalan IMK adalah mengulang kegiatan masa lalu. Harus ada kebaruan! Jadikan organisasi ini ruang untuk maju dan berbeda, tapi tetap satu keluarga,” ujarnya.

Tak lupa ia mengingatkan soal artefak organisasi. “Wariskan gagasan besar untuk IMK yang berkemajuan. Kabumi menunggu hasil Musang kali ini,” tegas Nanan yang juga menjabat sebagai Warek UM Kuningan.

Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Rio Anto Permana Saputra, M.Si yang hadir mewakili PJ Bupati sekaligus membuka acara, menyampaikan pesan penuh inspirasi.

Baca Juga:  Peningkatan Kompetensi Guru PAUD Al-Qur'an di Kuningan, IPPAQI dan UM Kuningan Bersinergi

“Cintailah IMK dengan segala kreativitas kalian. Ketika kalian mencintai organisasi ini, kalian sedang membangun cinta untuk bangsa dan negara,” ujarnya dengan nada tegas.

Ia mengingatkan pentingnya peran mahasiswa sebagai agen perubahan, mengutip Bung Karno, “Jangan hanya jadi penonton sejarah, tapi jadilah pelaku sejarah. Tanyakan pada diri sendiri, apa kontribusi kalian untuk IMK, untuk masyarakat, dan untuk bangsa?”

Tak hanya itu, Pak Kabid juga menegaskan bahwa cinta kepada organisasi harus diwujudkan dengan tindakan nyata. “Ada karya, ada estetika, yang harus kalian buktikan. IMK ini bukan hanya tempat berkumpul, tapi ruang untuk menciptakan manfaat bagi orang lain,” tambahnya.

Musang XXX ini mengusung tema “Rekonstruksi Organisasi Melalui Regenerasi yang Inklusif dan Bersinergi.” Tema yang menjadi cerminan cita-cita besar IMK untuk tetap relevan dan bermanfaat bagi anggotanya, juga masyarakat luas.

Hadirnya para senior, tamu undangan, pengurus, dan anggota menambah kehangatan acara. Musang XXX bukan hanya tentang kepengurusan baru. Ini adalah tentang membuktikan bahwa IMK tetap relevan, tetap hidup, dan tetap mampu menciptakan sejarahnya sendiri.

Sebagai penutupan yang penuh penghargaan, acara tersebut juga mengumumkan pemberian penghargaan sesuai kriteria kepada para pengurus IMK atas dedikasi dan kerja keras mereka dalam memajukan organisasi. Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Ketua Umum IMK, Kumarudin Humaedi, sebagai bentuk apresiasi atas kontribusi luar biasa yang telah diberikan oleh para pengurus IMK. (Gun)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!

Depo 25 Bonus 25

Mahjong Slot

https://koleksi.upmk.ac.id/lib/mahjong/