Kuninganglobal – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kuningan meluncurkan program unggulan “Sekolahku Keren” di SMPN 1 Kuningan, Sabtu (15/03/2025). Program ini diharapkan menjadi langkah nyata dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Kuningan.
Bupati Kuningan, Dian Rachmat Yanuar, yang hadir dalam peluncuran program ini mengapresiasi inisiatif tersebut, tetapi juga mengingatkan agar program ini tidak hanya sekadar seremoni.
“Sekolahku Keren jangan hanya jadi acara seremonial semata. Harus ada langkah konkret untuk mewujudkan pendidikan yang lebih berkualitas, inklusif, dan adaptif dengan perkembangan zaman,” tegasnya dalam pidato.
5 Program Unggulan “Sekolahku Keren”
Untuk mewujudkan tujuan tersebut, Disdikbud Kuningan mengandalkan lima program unggulan, yaitu:
- Rehabilitasi Ruang Kelas
Pemerintah Kabupaten Kuningan telah mengalokasikan anggaran Rp1,75 miliar untuk memperbaiki ruang kelas yang rusak di 11 sekolah, terdiri dari 9 SD, 1 SMP, dan 1 TK. - Pagi Ikut Cerahku
Program ini membiasakan guru dan kepala sekolah untuk menyambut siswa di pagi hari saat tiba di sekolah. Tujuannya adalah membangun kedekatan emosional, membentuk karakter, dan menanamkan kedisiplinan. - Rumah Guru
Berfokus pada peningkatan kompetensi dan akhlak guru, sehingga mereka bisa menjadi teladan bagi siswa sesuai dengan filosofi “digugu dan ditiru.” - Muatan Lokal
Menekankan pentingnya anak-anak Kuningan memahami dan mencintai budaya, tradisi, serta kekayaan alam daerahnya sebelum mengenal budaya dari luar. - English Day
Siswa diajak berlatih keterampilan berbahasa Inggris dalam satu hari khusus setiap minggunya, guna meningkatkan kemampuan komunikasi dan persiapan menghadapi persaingan global.
Kepala Disdikbud Kuningan, Uu Kusmana, menegaskan bahwa program ini lahir dari semangat kolaborasi antara berbagai elemen pendidikan, termasuk guru, tenaga kependidikan, dan masyarakat.
“Kami ingin menciptakan lingkungan sekolah yang lebih aman, nyaman, dan inspiratif bagi siswa. Program ini diharapkan menjadi langkah nyata untuk memajukan pendidikan di Kuningan,” ujarnya.
Kini, tantangan terbesar adalah memastikan implementasi program ini berjalan dengan efektif dan berkelanjutan. Akankah “Sekolahku Keren” benar-benar membawa perubahan, atau hanya akan menjadi salah satu program yang berlalu begitu saja setelah seremoni usai? (Gun)